Hari ini, entah kenapa tiba-tiba ummi terbersit untuk mengajarkan kaka N tentang mengenal emosi. Belajar tentang kecerdasan emosional.
Karena belakangan kaka N jika sedang lapar atau mengantuk tetapi disisi lain masih ingin bermain. Maka ia cenderung mudah menangis karena menyerah dari permainan yang dikerjakannya.
Kaka N belakangan senang mengeksplorasi memakai dan berjalan dengan sandal jepit. Bukan kepunyaannya yang dipakai. Tapi punya ayah dan inginnya pakai didalam rumah. Walau berulang ummi jelaskan dimana seharusnya pakai sandalnya dan seperti apa cara pakainya. Tetap inginnya seperti itu. Jepitnya bukan dijempol, tapi dijari lain serta sandal kanan dipakai kiri dan sebaliknya. Yah, namanya juga anak-anak.
Hari ini pas ummi menemukan sandal alternatif pengganti jepit ayah yang tidak bersih itu. Singkat cerita, kaka N sukarela sandalnya ditukar dan ia mengembalikan sandal ayah keluar. Yeay.. Alhamdulillah.
Awal kaka N sangat bersemangat memakainya. Hanya saja karena bentuknya yang unik, katakan saja sandal jepit portable. Menurut ummi membuat seorang anak kecil butuh usaha lebih untuk memakainya. Nah, karena hal ini, kaka N tiba-tiba jengkel dan menangis. Sebab ketika lepas dari jari kakinya dan hendak dipakai kembali agak susah.
Saat kaka N menangis merengek ke ummi. Ummi spontan tersenyum bahkan tertawa karena melihat polahnya. Ternyata hal ini membuat kaka N berhenti menangis dan justru ikutan tertawa pula. Berulang hal ino terjadi. Dan respon kaka N tetap sama! Dari menangis lalu tertawa.
Dalam hati ummi berkata, "ternyata ketika ummi tertawa, itu membuatmu tertawa juga. Tertawa itu menular!!"
Hahaha.. Alhamdulillah, hari ini kita belajar tentang emosi tanpa emosi.
Teruslah tertawa nak!!!
#tantangan_hari_kesepuluh
#kelasbunsayiip3
#game_level_3
#kami_bisa
No comments:
Post a Comment