Thursday, October 4, 2018

Tumbuh dewasa dalam ketaatan

Apa saja materi yang harus dipersiapkan dan ditanamkan orangtua ke anaknya di usia pra akil baligh dan akil baligh?

Bagaimana mendampingi anak-anak kita agar mereka dapat tumbuh dewasa dalam ketaatan?


*Materi pendidikan seksualitas hendaklah dilakukan berdasarkan fase berikut:*
1. Fase pertama, usia 7-10 tahun, disebut tamyiz (masa pra pubertas).
￾Pada masa ini, remaja diberi pelajaran tentang etika meminta izin dan memandang
sesuatu.
￾Ajarkan anak aurat dan batasannya, adab menjaga pandangan dan menjaga kemaluan.
2. Fase kedua, usia 10-14 tahun, disebut masa murahaqah (masa peralihan atau
pubertas).
￾Pada masa ini remaja sebaiknya dihindarkan dari berbagai rangsangan seksual
￾Anak diharapkan sudah memahami teori dan mempraktekkan adab menundukkan pandangan, menjaga
kemaluan, menutup aurat, menjaga pergaulan dengan lawan jenis.
￾mulai diberikan berbagai kegiatan positif
￾Diberikan ilmu pengetahuan dan apa konsekuensi nya jika melanggar aturan Allah
3. Fase ketiga, usia 14-16 tahun, disebut masa baligh (masa adolesen).
￾Jika remaja sudah siap untuk menikah, pada masa ini remaja diberi pendidikan tentang fiqh pernikahan,
dan etika (adab) mengadakan hubungan seksual.
￾Memahami lebih dalam peranan dan tanggung jawabnya di masa depan sebagai qowwam/pemimpin,
suami/imam, Ibu/Istri
4. Fase keempat, setelah masa adolesen, disebut masa pemuda.
￾Pada masa ini diberi pelajaran tentang tata cara melakukan istifaf (menjaga diri dari
perbuatan tercela), jika ia belum mampu melangsungkan pernikahan. Misalkan dengan shaum sunnah.
￾Dalam setiap jenjang pendidikan, hendaklah diajarkan kepada mereka hukum-hukum yang sesuai dengan tingjat usianya.

Question and Answer
1. Cara menanamkan konsekuensi beriman pada Alquran itu contoh nya seperti apa? Ada kah cara yang menarik untuk anak usia dini?

Jawab :

Konsekuensi beriman kepada Allah artinya perintah yang dibebankan kepada hambaNya untuk ditunaikan secara baik sebagai bukti keimanannya.

Untuk anak-anak usia dini, bisa diajarkan dengan asyik, dimulai dengan mengajarkan: , adab berdoa, ayuk menghafal doa-doa pilihan yang pendek (yang dipakai setiap hari), belajar rukun iman dengan nyanyian, atau belajar hadits dengan gerakan dll

Contoh lain, penjabarannya:

Diriwayatkan dari Abu Hurairah RA bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda, "Barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir maka berkatalah yang baik atau sebaiknya diam. Barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir maka muliakanlah tetangganya. Dan barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir maka muliakanlah tamunya." (HR Bukhari dan Muslim).

Dalam hadis ini, Rasulullah hanya menyebut dua paket keimanan, yaitu iman kepada Allah dan iman pada hari akhir. Alasannya, iman kepada Allah dan hari akhir tidak memiliki bentuk nyata seperti malaikat yang pernah menjelma sebagai manusia, ketika bertamu pada Nabi Muhammad SAW mengajarkan arti Islam, iman, dan ihsan.

Tidak seperti para nabi atau rasul yang kehadirannya bisa dirasakan langsung oleh umatnya. Tidak seperti kitab-kitab Allah yang isinya bisa dibaca dan ajarannya bisa dipraktikkan langsung oleh umat manusia. Pun tidak seperti qadha dan qadar yang dampak ketentuannya bisa dirasakan langsung oleh manusia. Sehingga, ketika seseorang sudah beriman kepada keduanya, yakni iman kepada Allah dan hari akhir maka akan sangat mudah untuk percaya atau beriman pada paket keimanan yang lain.

*Ketika seseorang mengaku beriman kepada Allah dan hari akhir, ia harus membuktikan keimanannya tersebut dalam kehidupan nyata*

Pertama, berkata hal-hal yang baik dan kalau tidak bisa maka sebaiknya diam.

*Orang yang beriman kepada Allah semestinya selalu sadar bahwa setiap perkataan yang keluar dari lisannya tidak pernah luput dari pantauan Allah SWT, baik isi maupun motif mengapa perkataan itu muncul.*

Sementara keimanan pada hari akhir akan membuat orang itu sadar bahwa setiap perkataan yang keluar dari lisannya akan dimintai pertanggungjawabannya nanti di akhirat. Sehingga, *keimanan kepada Allah dan hari akhir akan membuat seseorang berhati-hati dalam berbicara karena merasa dipantau oleh Allah dan merasa bahwa semua perkataannya itu akan dimintai pertanggungjawaban nanti di akhirat. Alhasil, orang itu akan selalu berkata baik dan meninggalkan perkataan yang buruk.*

Kedua, memuliakan tetangga.

Memuliakan artinya, di samping tidak menyakiti juga menghormati atau memuliakan para tetangga, yaitu orang-orang yang ada di sekitar tempat tinggalnya. Hal ini juga termasuk bukti keimanan seseorang kepada Allah dan hari akhir.

Orang yang beriman kepada Allah akan merasa bahwa semua perkataan, sikap, dan perbuatan yang ia tujukan kepada para tetangganya tidak pernah lepas dari perhitungan Allah, dan juga tidak akan pernah sia-sia karena di akhirat nanti akan ada balasannya.

Ketiga, memuliakan tamu. Tamu adalah setiap orang yang datang berkunjung ke rumah kita, baik karena hubungan famili, pertemanan, bertetangga, maupun orang asing yang hendak bersilaturahim ke rumah kita.

Ketika ada orang bersilaturahim ke rumah kita, setidaknya mereka telah mengurangi kesempatan kita untuk bersua dengan keluarga, mengurangi waktu istirahat kita, bahkan bisa mengusik ketenangan kita.
Oleh karena itu, tuan rumah yang bisa mengorbankan itu semua dan memuliakan orang yang datang ke rumahnya, menjadi bukti keimanannya kepada Allah dan hari akhir.

Wallahualam bishawab

2. Pernah dengar dalam islam sndiri ga ada istilah masa2 remaja, adanya masa lgsh aqil baligh, agar tidak terpisah 'menggodok'nya, bs di share kah bgmn pandangannya 😁🙏

Jawab :
Iya benar..yg ada di islam itu syabab (pemuda) namanya mbak.
Masa blm baligh, masih masa kanak-kanak ( blm ada pembebanan syariat), jika sdh baligh statusnya jd pemuda ( sudah dibebankan syariat) bukan remaja.

Dari seminar ttg konsep akil baligh, disebutkan bahwa Dunia bahkan tidak mengenal istilah remaja (adolescene) sampai abad ke 19. Islam pun tidak mengenal istilah remaja. Remaja adalah istilah yang diciptakan di era industri abad ke 18, sebagai akibat segregasi sosial yang dibentuk dunia industri ketika itu.

(Note》Segregasi itu adalah suatu tindakan yang bertujuan untuk memisahkan suatu kelompok, suku bangsa, ras atau satu etnik secara paksa hingga menggunakan segala cara bahkan menggunakan kekerasan. Segregasi merupakan bentuk dari diskriminasi di lingkungan sosial.)

Hmm..dari kami, saya mengambil pertengahan: sepakat dengan tmn2 berdasarkan tahapan usia aja mbak namun ada juga yang senang sesuai namanya yang dari tahap pendidikan islam.

Kemarin saya dkk cukup bingung di belakang layar karena lebih banyak referensi yg pubertas dibanding akil baligh...( hayo kira2 kenapa?🤔🤔) namun apapun namanya karena alasan ini: kadang saat menjelaskan kepada anak-anak atau orang dewasa kita bs pakai istilah yg dia lebih mengerti agar masuk pemahamannya ke beliau. Tapi untuk diri saya pribadi lebih senang istilah yang dari agama sendiri yaitu ISLAM.

Jadi silahkan saja mbak Ratna mau menggunakan yg mana.

Pembahasan tarbiyah jinsiyah yg punya kelompok 7 dapat dibaca kembali untuk melengkapi presentasi kami di kelompok 9


Bahaya LGBT dan Penyimpangan Seksual disekitar kita

LGBT merupakan salah satu  bentuk penyimpangan sosial yang dilihat dari segi gender atau jenis kelamin seseorang.

LGBT juga merupakan bentuk penyimpangan sosial yang sangat terkenal dan sedang hangat-hangat nya dibicarakan.

LGBT sangatlah menyimpang dimana kita tahu seseorang mengubah dirinya menjadi seseorang yag berbeda dari kepribadian nya, contohnya :

*lesbian*, merupakan bentuk penyimpangan sosial dimana wanita menyukai sesama jenis wanita juga.
*Gay*. merupakan bentuk penyimpangan sosial dimana pria menyukai sesame jenis pria juga.
*Biseksual*, merupakan bentuk penyimpangan sosial dimana seseorang memiliki dua kepribadian yakni sisi wanita dan sisi pria, dan *Transgender*, merupakan bentuk penyimpangan sosial dimana seseorang merubah jenis kelamin  nya (wanita menjadi pria atau sebaliknya).

LGBT ini ternyaya tergolong kedalam masalah kejiwaan looh. 😱😱😱😱

Lalu apa yang menyebabkan seseorang memiliki penyimpangan perilaku dalam orientasi seks tersebut?

Diantara penyebab utama nya adalah

🔮 Faktor Lingkungan
🔮 faktor keluarga
🔮 faktor genetik


Bahayanya??

🤯 Kanker Anal atau dubur 🤯 kanker mulut
🤯 meningitis
🤯 HIV/ Aids
🤯 Dampak keamanan
🤯 Dampak pendidikan

PENTINGNYA MENGENALKAN FITRAH SEKSUALITAS SECARA DINI

Tahapannya?

Solusinya?
1. Perkuat keimanan orangtua dengan terus berusaha menjadi orangtua shalih
2. Bangun komunikasi yang baik antara pasangan suami-istri dengan orangtua-anak
3. Tumbuhkan dan perkuat fitrah keimanan pada anak
4. Kembalikan fotrah keayah-bundaan kepada orangtua
5. Bayar utang pengasuhan yang telah lewat
6. Buat gadget time
7. Melek informasi mengenai pengasuhan
8. Segera atasi inner child
9. Orangtua bijak menggunakan teknologi
10. Lakukan step-step menumbuhkan fitrah seksualitas sesuai range umur anak
11. Berdoa kepada allah agar dijadikan keluarga yang sholih/ah.

Wednesday, October 3, 2018

Memahami Fitrah Seksualitas untuk menghadapi Ancaman Pornografi

Mengetahui tentang seks melalui pornografi dapat merusak pikiran anak dan memberi ide yang tidak sehat tentang seks. Ketika mereka tumbuh dewasa, mereka mengharapkan kehidupan seks mereka menjadi serupa dengan pornografi yang mereka tonton.

Selain itu, ini dampak buruk pornografi pada anak setelah dewasa yaitu dapat mendorong anak untuk bertindak seksual terhadap anak-anak lainnya.

Anak-anak sering meniru apa yang mereka lihat, baca, atau dengar. Studi menunjukkan, paparan pornografi dapat mendorong anak-anak untuk bertindak secara seksual terhadap anak yang lebih muda, baik saat masih remaja maupun dewasa.

LALU?
Bangkitkan fitrah seksualitasnya.
Membangkitkan fitrah seksualitas dapat diawali dengan mengenalkan identitas seksual, peran seksual, bahkan mengajarkan anak untuk melindungi dirinya dari kejahatan seksual. Membangkitkan fitrah seksual anak secara bertahap sesuai umur akan membantu anak-anak menghadapi gempuran pornografi yang memang sulit dibendung. Banyak media yang bisa kita manfaatkan untuk media edukasi guna memberikan imun pada anak-anak agar kebal dari virus pornografi.

Dari semua ikhtiar yang kita lakukan, kuncinya utama dalam pelaksanaannya adalah adanya rasa kepercayaan antara anak dan orang tua.




(1.) Apa ada cara untuk mengobati jika anak terkena pornografi? 
Jawaban :
(a.) Langkah Pertama : ingat prinsip dasar ini
- Tenang
- Jangan panik
- Bermusyawarah dengan pasangan
- Ingatlah anak amanah Allah pada kita, mereka bisa jadi : permata hati, ujian dan musuh
- Takutlah pada Allah jika meninggalkan anak dalam keadaan lemah
- Terima kenyataan, maafkan, jangan marah, minta ampunkan

(b.) Mari Berkomunikasi dengan Anak
- Cari waktu yang tepat untuk mengajak anak berbicara
- Turunkan frekuensi saat berbicara
- Baca bahasa tubuh, dengarkan perasaan, dan bicara dengan Benar, Baik, dan Menyenangkan kepada anak
- Gunakan kalimat bertanya agar anak belajar Berpikir, Memilih, dan Mengambil Keputusan (BMM)

(c.) Tanyakan ke anak 8 pertanyaan ini :
1. Kapan pertama kali kamu melihat pornografi?
2. Bagaimana kejadiannya?
3. Apa yang kamu rasakan?
4. Apa yang kamu lakukan setelah melihat itu?
5. Berapa lama kemudian kamu melihatnya lagi?
6. Kapan terakhir kali?
7. Sekarang apa yang kamu rasakan?
8. Apakah kamu merasa perlu bantuan Ayah/Ibu?

(2.) Jika kita menemukan dilingkungan kita anak2 yg terindikasikan seperti itu kita harus gmn ya? 
Jawaban :
(a.) Beri tahu orang tua/wali anak tersebut, sadarkan mereka
(b.) Berikan informasi ttg cara penanganan anak yg terpapar pornografi sebagaimana disebut pada jawaban pertanyaan nomor 1 di atas.

(3) Adakah batasan waktu anak didepan layar, sehingga dikategorikan 'sudah terpapar pornografi'?
Jawaban :
Terpapar berarti terkena, terkadang digunakan untuk dalam waktu lama atau terus menerus. Misalnya terpapar sinar matahari, berarti terkena sinar matahari. Atau terpapar radiasi, yang berarti terkena radiasi.

Kesimpulannya, tidak ada batasan waktu. Hanya saja otak anak-anak seperti spons, mereka mampu mengingat apa yang mereka lihat walaupun hanya sekilas.

Dengan demikian bagi anak-anak yang melihat pornografi sekilas pun, bisa termasuk dalam kategori 'sudah terpapar pornografi'.

Menekan Pelecehan Seksual Pada Remaja Dengan Tarbiyah Jinsiyah  

Islam adalah agama yang sesuai dengan fitrah manusia. Islam memberikan panduan dalam setiap perilaku & perbuatan, ada yang bersifat petunjuk (preventif), kuratif atau pun yang bersifat rehabilitatif. Islam memandang persoalan perilaku manusia adalah integralistik, bukan saja merupakan tanggung jawab suatu disiplin ilmu tertentu atau dalil tertentu, melainkan suatu proses rekayasa sosial yang lebih luas

Tarbiyah Jinsiyah menurut konsep Islam adalah upaya mendidik nafsu syahwat sesuai dengan nilai-nilai Islam, sehingga ia menjadi nafsu yang dirahmati Allah, dengan tujuan terbentuknya sakinah, mawaddah wa rahmah dalam sebuah rumah tangga yang mampu mendidik keturunannya untuk mentaati perintah Allah swt, sehingga manusia terbebas dari perbuatan zina.

Tarbiyah Jinsiyah & Sex education versi Barat
❖ Pendidikan seks pola Islam mengacu kepada pendidikan akhlak dan adab yang
berlandaskan kepada keimanan dan syariat/ aturan yang berasal dari Allah SWT.
❖ Sex Education versi Barat hanya mengajarkan "seksualitas yang sehat" meliputi: seks secara anatomis, fisiologis dan psikologis saja. Misal, cara mencegah
kehamilan, tidak aborsi dsb.

Tarbiyah jinsiyah meliputi tiga hal, yaitu:
1. Reproduksi
2. Thaharah
3. Aurat

Target dari tarbiyah jinsiyah adalah kesucian, maka harus dilakukan dengan cara yang baik dan benar, serta sesuai dengan tahapan usia/perkembangan anak-anak.

Tarbiyah jinsiyah dimulai dari pendidikan dalam keluarga, sebelum keluarga itu
menyerahkannya kepada para pendidik (sekolah umum) dan lingkungan. Dari orang tualah anak kita akan memahami dan memiliki wawasan apa yang disebut dengan syahwat.

Firman Allah SWT : "Dijadikan indah pada manusia kecintaan kepada apa-apa yang
diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak,
kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di
dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik " (QS Ali Imran: 14)

Ada 15 Konsep Tarbiyah Jinsiyah yang harus diajarkan kepada anak kita



10 Kaidah Tarbiyah Jinsiyah



Fase Tarbiyah Jinsiyah sesuai Perkembangan Anak


1. Usia 0-2 tahun (fase penyusuan)
Adzan -khitan (sunat) catatan: untuk anak perempuan disarankan sebelum usia
2 tahun, untuk anak laki-laki batas maksimal sebelum baligh Salah satu hal
yang juga perlu diperhatikan oleh tiap orangtua ialah mensyukuri apapun jenis
kelamin anak kita dan perlakukan mereka sesuai dengan jenis kelamin anak.

2. Usia 2-5​ (prasekolah)
Menanamkan iman menanamkan kesabaran menumbuhkan rasa malu (menjaga aurat, orangtua memberi teladan dan membiasakan berpakaian yang menutup aurat, mengetahui bagian tubuh yang boleh-tidak boleh disentuh) mengajarkan thaharah (bersuci), mengenal adab istinja, toilet training harus sudah tuntas.
(note: perhatikan cara toilet training, anak tidak diperkenankan melihat aurat
orangtua untuk belajar BAK/BAB di kamar mandi) memahami perbedaan jenis
kelamin.

3. Usia 5-10​ (Tamyiz: dapat membedakan baik/buruk)
Adab izin Izin masuk kamar di tiga waktu, yaitu: sebelum shalat fajar, tengah
hari, setelah shalat Isya' (pelajari QS. An-Nur ayat 58-59), izin masuk ke rumah
orang lain (ketuk pintu maksimal 3x, tidak melongok ke dalam rumah, pulang
jika tidak ada jawaban, dst). memisahkan tempat tidur anak (anak tidak tidur
dalam satu tempat tidur dan juga tidak tidur dalam satu selimut) memperjelas
perbedaan laki-laki dan perempuan (peran, hak, dan kewajiban dalam Islam).
Biasakan tertib mandi, jaga aurat, Ajarkan percaya akan perasaannya sendiri
ketika tidak nyaman dengan orang lain, Latih berani berkata “tidak”, Yakinkan
anak berbagi rahasia dengan kita.
Kedekatan paralel : mempertegas identitas sebagai laki-laki / perempuan
Egosentris / individualitas anak bertemu dengan fitrah seksualnya

4. Usia 10-14 (baligh)
a. Menundukkan pandangan (perhatikan etika melihat mahram, etika
melihat non mahram, etika melihat sesama jenis, etika perempuan non
muslim melihat muslimah, etika melihat aurat anak kecil, keadaan2
terpaksa yang diperbolehkan melihat, etika melihat untuk tujuan
pengobatan).
b. Mewajibkan penggunakan hijab bagi anak perempuan.
c. Melarang tabarruj (berdandan berlebihan untuk menarik perhatian).
d. Melarang ikhtilath (berbaur laki-laki dan perempuan) dan khalwat
(berduaan antara laki-laki dengan perempuan).
e. Kesempatan emas (golden opportunity). Jelaskan organ reproduksi dan
simulasi tanda baligh.
i. Gunakan buah pisang dan dua tomat untuk menjelaskan penis dan
dua testis. Gunakan larutan tepung kental untuk menjelaskan
ciri-ciri mani.
ii. Gunakan buah pear dan dua anggur untuk menjelaskan vagina dan
dua ovarium. Gunakan cairan warna merah untuk menjelaskan
darah menstruasi. Beri tahu cara membersihkan pembalut.
f. Anak laki-laki lebih didekatkan ke ibu, begitu juga sebaliknya. Ini merupakan rujukan pengalaman interaksi sehat yang pertama dengan
lawan jenis.
g. Pisah kamar tidur.
h. Puncak perubahan hormonal (muncul ketertarikan).
i. Latih kepekaan selektif dalam bergaul.
j. Jelaskan kelainan dan penyakit seksual.
k. Bahas seputar perkawinan.
l. Ajari adab menahan diri dan nafsu dengan berpuasa dn banyak membaca
Al-Qur’an.
m. Diskusikan tentang bahaya pacaran.
n. Ajari bijak memakai sosial media dan gadget.
o. Asah bakat menuju produktivitas.

Alangkah baiknya jika pendidikan seksual ini selaras dengan Al- Qur'an dan sunnah.
Dengan demikian, diharapkan setiap keluarga muslim mampu memahami dan
mempraktikkan tarbiyah jinsiyah agar tercipta generasi soleh-solehah yang malu pada pencipta-Nya sehingga tak ada lagi berbagai macam kasus yang tak sesuai dengan
syariat.

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...