Wednesday, October 3, 2018

Menekan Pelecehan Seksual Pada Remaja Dengan Tarbiyah Jinsiyah  

Islam adalah agama yang sesuai dengan fitrah manusia. Islam memberikan panduan dalam setiap perilaku & perbuatan, ada yang bersifat petunjuk (preventif), kuratif atau pun yang bersifat rehabilitatif. Islam memandang persoalan perilaku manusia adalah integralistik, bukan saja merupakan tanggung jawab suatu disiplin ilmu tertentu atau dalil tertentu, melainkan suatu proses rekayasa sosial yang lebih luas

Tarbiyah Jinsiyah menurut konsep Islam adalah upaya mendidik nafsu syahwat sesuai dengan nilai-nilai Islam, sehingga ia menjadi nafsu yang dirahmati Allah, dengan tujuan terbentuknya sakinah, mawaddah wa rahmah dalam sebuah rumah tangga yang mampu mendidik keturunannya untuk mentaati perintah Allah swt, sehingga manusia terbebas dari perbuatan zina.

Tarbiyah Jinsiyah & Sex education versi Barat
❖ Pendidikan seks pola Islam mengacu kepada pendidikan akhlak dan adab yang
berlandaskan kepada keimanan dan syariat/ aturan yang berasal dari Allah SWT.
❖ Sex Education versi Barat hanya mengajarkan "seksualitas yang sehat" meliputi: seks secara anatomis, fisiologis dan psikologis saja. Misal, cara mencegah
kehamilan, tidak aborsi dsb.

Tarbiyah jinsiyah meliputi tiga hal, yaitu:
1. Reproduksi
2. Thaharah
3. Aurat

Target dari tarbiyah jinsiyah adalah kesucian, maka harus dilakukan dengan cara yang baik dan benar, serta sesuai dengan tahapan usia/perkembangan anak-anak.

Tarbiyah jinsiyah dimulai dari pendidikan dalam keluarga, sebelum keluarga itu
menyerahkannya kepada para pendidik (sekolah umum) dan lingkungan. Dari orang tualah anak kita akan memahami dan memiliki wawasan apa yang disebut dengan syahwat.

Firman Allah SWT : "Dijadikan indah pada manusia kecintaan kepada apa-apa yang
diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak,
kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di
dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik " (QS Ali Imran: 14)

Ada 15 Konsep Tarbiyah Jinsiyah yang harus diajarkan kepada anak kita



10 Kaidah Tarbiyah Jinsiyah



Fase Tarbiyah Jinsiyah sesuai Perkembangan Anak


1. Usia 0-2 tahun (fase penyusuan)
Adzan -khitan (sunat) catatan: untuk anak perempuan disarankan sebelum usia
2 tahun, untuk anak laki-laki batas maksimal sebelum baligh Salah satu hal
yang juga perlu diperhatikan oleh tiap orangtua ialah mensyukuri apapun jenis
kelamin anak kita dan perlakukan mereka sesuai dengan jenis kelamin anak.

2. Usia 2-5​ (prasekolah)
Menanamkan iman menanamkan kesabaran menumbuhkan rasa malu (menjaga aurat, orangtua memberi teladan dan membiasakan berpakaian yang menutup aurat, mengetahui bagian tubuh yang boleh-tidak boleh disentuh) mengajarkan thaharah (bersuci), mengenal adab istinja, toilet training harus sudah tuntas.
(note: perhatikan cara toilet training, anak tidak diperkenankan melihat aurat
orangtua untuk belajar BAK/BAB di kamar mandi) memahami perbedaan jenis
kelamin.

3. Usia 5-10​ (Tamyiz: dapat membedakan baik/buruk)
Adab izin Izin masuk kamar di tiga waktu, yaitu: sebelum shalat fajar, tengah
hari, setelah shalat Isya' (pelajari QS. An-Nur ayat 58-59), izin masuk ke rumah
orang lain (ketuk pintu maksimal 3x, tidak melongok ke dalam rumah, pulang
jika tidak ada jawaban, dst). memisahkan tempat tidur anak (anak tidak tidur
dalam satu tempat tidur dan juga tidak tidur dalam satu selimut) memperjelas
perbedaan laki-laki dan perempuan (peran, hak, dan kewajiban dalam Islam).
Biasakan tertib mandi, jaga aurat, Ajarkan percaya akan perasaannya sendiri
ketika tidak nyaman dengan orang lain, Latih berani berkata “tidak”, Yakinkan
anak berbagi rahasia dengan kita.
Kedekatan paralel : mempertegas identitas sebagai laki-laki / perempuan
Egosentris / individualitas anak bertemu dengan fitrah seksualnya

4. Usia 10-14 (baligh)
a. Menundukkan pandangan (perhatikan etika melihat mahram, etika
melihat non mahram, etika melihat sesama jenis, etika perempuan non
muslim melihat muslimah, etika melihat aurat anak kecil, keadaan2
terpaksa yang diperbolehkan melihat, etika melihat untuk tujuan
pengobatan).
b. Mewajibkan penggunakan hijab bagi anak perempuan.
c. Melarang tabarruj (berdandan berlebihan untuk menarik perhatian).
d. Melarang ikhtilath (berbaur laki-laki dan perempuan) dan khalwat
(berduaan antara laki-laki dengan perempuan).
e. Kesempatan emas (golden opportunity). Jelaskan organ reproduksi dan
simulasi tanda baligh.
i. Gunakan buah pisang dan dua tomat untuk menjelaskan penis dan
dua testis. Gunakan larutan tepung kental untuk menjelaskan
ciri-ciri mani.
ii. Gunakan buah pear dan dua anggur untuk menjelaskan vagina dan
dua ovarium. Gunakan cairan warna merah untuk menjelaskan
darah menstruasi. Beri tahu cara membersihkan pembalut.
f. Anak laki-laki lebih didekatkan ke ibu, begitu juga sebaliknya. Ini merupakan rujukan pengalaman interaksi sehat yang pertama dengan
lawan jenis.
g. Pisah kamar tidur.
h. Puncak perubahan hormonal (muncul ketertarikan).
i. Latih kepekaan selektif dalam bergaul.
j. Jelaskan kelainan dan penyakit seksual.
k. Bahas seputar perkawinan.
l. Ajari adab menahan diri dan nafsu dengan berpuasa dn banyak membaca
Al-Qur’an.
m. Diskusikan tentang bahaya pacaran.
n. Ajari bijak memakai sosial media dan gadget.
o. Asah bakat menuju produktivitas.

Alangkah baiknya jika pendidikan seksual ini selaras dengan Al- Qur'an dan sunnah.
Dengan demikian, diharapkan setiap keluarga muslim mampu memahami dan
mempraktikkan tarbiyah jinsiyah agar tercipta generasi soleh-solehah yang malu pada pencipta-Nya sehingga tak ada lagi berbagai macam kasus yang tak sesuai dengan
syariat.

No comments:

Post a Comment

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...