Apa penyebabnya?
Salah satunya adalah Kurangnya peran keluarga
*Peran Keluarga*
Peran keluarga adalah mendidik generasi memiliki kemampuan berfikir, memilih, dan mengambil keputusan.
_Kita tidak akan selalu bisa membentengi anak, ajarkan anak menyusun bentengnya sendiri_
Kata kunci untuk melatih kemampuan berfikir adalah memberikan penjelasan terhadap sesuatu.
Penjelasan diberikan Saat suasana santai, bukan saat kejadian tertentu sedang berlangsung atau saat emosi kita meluap.
Contoh nyata, ketika di rumah anak mendapatkan pemahaman bahwa ia tidak boleh main game yang mengandung konten kekerasan dan pornografi, namun teman-temannya setiap hari mengajaknya dan tidak segan-segan mengejeknya karena tidak mau diajak main game bareng. Anak kita dibilang ‘cupu’ dan ‘ga gaul’ karena tidak mengikuti perkembangan dan obrolan teman-temannya.
Pada saatnya nanti, anak kita pasti pernah ada di situasi benturan pemikiran seperti ini dan secara emosi tidak nyaman rasanya. Maka, kita perlu terus mendampingi dan membekali anak kita sejak awal agar ia memiliki ketahanan prinsip, tidak asal ikut-ikutan.
Kedua adalah belum adanya pemahaman fitrah seksualitas sejak dini
Bagaimana solusinya?
No comments:
Post a Comment