Wednesday, October 3, 2018

Memahami Fitrah Seksualitas untuk menghadapi Ancaman Pornografi

Mengetahui tentang seks melalui pornografi dapat merusak pikiran anak dan memberi ide yang tidak sehat tentang seks. Ketika mereka tumbuh dewasa, mereka mengharapkan kehidupan seks mereka menjadi serupa dengan pornografi yang mereka tonton.

Selain itu, ini dampak buruk pornografi pada anak setelah dewasa yaitu dapat mendorong anak untuk bertindak seksual terhadap anak-anak lainnya.

Anak-anak sering meniru apa yang mereka lihat, baca, atau dengar. Studi menunjukkan, paparan pornografi dapat mendorong anak-anak untuk bertindak secara seksual terhadap anak yang lebih muda, baik saat masih remaja maupun dewasa.

LALU?
Bangkitkan fitrah seksualitasnya.
Membangkitkan fitrah seksualitas dapat diawali dengan mengenalkan identitas seksual, peran seksual, bahkan mengajarkan anak untuk melindungi dirinya dari kejahatan seksual. Membangkitkan fitrah seksual anak secara bertahap sesuai umur akan membantu anak-anak menghadapi gempuran pornografi yang memang sulit dibendung. Banyak media yang bisa kita manfaatkan untuk media edukasi guna memberikan imun pada anak-anak agar kebal dari virus pornografi.

Dari semua ikhtiar yang kita lakukan, kuncinya utama dalam pelaksanaannya adalah adanya rasa kepercayaan antara anak dan orang tua.




(1.) Apa ada cara untuk mengobati jika anak terkena pornografi? 
Jawaban :
(a.) Langkah Pertama : ingat prinsip dasar ini
- Tenang
- Jangan panik
- Bermusyawarah dengan pasangan
- Ingatlah anak amanah Allah pada kita, mereka bisa jadi : permata hati, ujian dan musuh
- Takutlah pada Allah jika meninggalkan anak dalam keadaan lemah
- Terima kenyataan, maafkan, jangan marah, minta ampunkan

(b.) Mari Berkomunikasi dengan Anak
- Cari waktu yang tepat untuk mengajak anak berbicara
- Turunkan frekuensi saat berbicara
- Baca bahasa tubuh, dengarkan perasaan, dan bicara dengan Benar, Baik, dan Menyenangkan kepada anak
- Gunakan kalimat bertanya agar anak belajar Berpikir, Memilih, dan Mengambil Keputusan (BMM)

(c.) Tanyakan ke anak 8 pertanyaan ini :
1. Kapan pertama kali kamu melihat pornografi?
2. Bagaimana kejadiannya?
3. Apa yang kamu rasakan?
4. Apa yang kamu lakukan setelah melihat itu?
5. Berapa lama kemudian kamu melihatnya lagi?
6. Kapan terakhir kali?
7. Sekarang apa yang kamu rasakan?
8. Apakah kamu merasa perlu bantuan Ayah/Ibu?

(2.) Jika kita menemukan dilingkungan kita anak2 yg terindikasikan seperti itu kita harus gmn ya? 
Jawaban :
(a.) Beri tahu orang tua/wali anak tersebut, sadarkan mereka
(b.) Berikan informasi ttg cara penanganan anak yg terpapar pornografi sebagaimana disebut pada jawaban pertanyaan nomor 1 di atas.

(3) Adakah batasan waktu anak didepan layar, sehingga dikategorikan 'sudah terpapar pornografi'?
Jawaban :
Terpapar berarti terkena, terkadang digunakan untuk dalam waktu lama atau terus menerus. Misalnya terpapar sinar matahari, berarti terkena sinar matahari. Atau terpapar radiasi, yang berarti terkena radiasi.

Kesimpulannya, tidak ada batasan waktu. Hanya saja otak anak-anak seperti spons, mereka mampu mengingat apa yang mereka lihat walaupun hanya sekilas.

Dengan demikian bagi anak-anak yang melihat pornografi sekilas pun, bisa termasuk dalam kategori 'sudah terpapar pornografi'.

No comments:

Post a Comment

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...