Monday, February 24, 2020

Berbagi cerita perjalanan di rumbel Green and Organic


Bismillah..

Hari ini insyaaAllah mau berbagi cerita apa yang sudah didapatkan selama bergabung dengan rumbel GnO.

Kalau ga salah, saya bergabung dengan rumbel ini tahun 2018.
Saat itu saya masih minim ilmu tentang berkebun dan HNS.

🌻_*Kompos*_
Awal-awal yang saya ikuti adalah mengompos. Mulai dengan kompos osaki. Sudah sempat panen 2x. sisanya belum πŸ˜…
Karena saya lama-lama sudah ga sempet potong kecil dan aduk tiap hari. Sempet berhenti ngompos. Trs mba Mala sharing tentang ngompos dengan drum biru. 

Akhirnya nyoba, dengan media yang mba oktkn pernah sharing jg, drumnya dari ember cat.

Ini praktis, tinggal cemplung dan ga usah aduk. Cuma memang panennya lama. Baru panen sekali. Itu juga sebagian aja yg ancur.πŸ˜†

🌻_*Berkebun*_
Terus waktu itu mba Efi sharing menanam kangkung dan bayam beserta tantangan bertanamnya.
Belilah benihnya dan coba tanam. Sempat tumbuh tapi gagal karena abis dimakan _siti_ 😒

Belajar ikhlas deh, karena niat menanam ga hanya untuk kepentingan pribadi. Tapi memakmurkan bumi Allah serta sedekah sama makhluk Allah yang lain.
Sampai saat ini masih berusaha menanam kangkung dan bayam.

🌻_*Natural Cleaner_*
Penasaran, gimana bisa jalani proses HNS. Memutuskan coba mulai dari mengurangi pembersih2. Ikutlah WS Natural Cleaner di Rumbel.  Belajar membuat Lerak dan EE.

Alhamdulillah, bisa mengganti cairan pel dan cuci lap. Meski utk yang lain masih trial. Karena belum nemu yang pas.
Sekarang lagi mau coba cuci lap dan keset pake baking soda.

🌻_*HNS*_
Dari sini, mulailah memilah sampah menjadi beberapa bagian :
1. Sampah organik
Untuk kompos
2. Sampah botol
Untuk dibagi ke bapak tukang sampah, qadarullah si bapak ngumpulin
3. Sampah kemasan tetrapak
4. Sampah dus/kardus
Untuk dibagi ke bapak sampah juga
5. Sampah makanan kemasan (bekas jajanan wafer dkk)
Rencananya buat bahan ecobrick

Langkah berikutnya yang pelan-pelan ku aplikasikan :
1. Mengganti sabun cair dengan sabun batang
2. Membawa kantong belanja
3. Membawa wadah saat kepasar
4. Menggunakan kembali kantong plastik yg didapat
5. Membawa kotak makan dan botol air saat bepergian
6. Sebisa mungkin menggunakan kembali wadah yang bisa dialihfungsi
7. Menggunakan deodoran colek (homemade)
8. Bahkan saat berjualan makanan beku, meminimalisir penggunaan plastik baru dengan mengemas dalam kotak plastik yg bisa digunakan ulang, dll

🌻_*teras*_
Teras dirumah kecil dan semen. Awalnya sempet hopeless untuk menghijaukan teras Karena nanam bayam dan kangkung yang gagal dan sinar matahari yang kunjung tak hadir (matahari terhalang, posisi rumah hadap selatan dan diapit rumah tingkat kanan kiri)

Tapi masa nyerah ya?apalagi liat tetangga depan rumah yang dapat sinar matahari full dan tanamannya rindang. Jadi berasa bener kata pepatah, lebih hijau rumput tetanggaπŸ˜‚

Akhirnya baru 4 bulan belakangan ini, gigih berusaha untuk menghijaukan teras. meski ada benih yang beli, ada juga yg benih dari dapur. Serta masih terus belajar mencari tanaman apa yang cocok ditanam dengan minim sinar matahari dan berusaha ga baper klo ada yang gagal.

Bahkan kadang paksu nimbrung, katanya kalau belum ada yang panen, belum dapat penambahan budget untuk berkebun. πŸ™ˆ
Tapi alhamdulillah, meski nanam dari biji jeruk yang dimakan, dari benih gambas yang dikasih mba dila, dari sisa akar daun bawang yang buat nasak dan dari bawang bombay yang bertunas. Paksu takjub dan bilang, "seger juga ya lihat teras hijau-hijau begini".😍😍

Alhamdulillah, dikomen begini aja udah seneng banget.πŸ’–

Intinya tetap berusaha sambil banyak berdoa, beramal dan terus belajar. Hasil itu milik Allah, karena bagian dari rejeki.
Makasi udah mau baca curhatan iniπŸ™
Maaf kalau kepanjanganπŸ˜„

No comments:

Post a Comment

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...