Saturday, June 3, 2017

Tugas NHW#3

Bismillah, menjadi seorang ibu ternyata tidak mudah, tidak seperti air yang menjalani takdirnya mengalir kemanapun.

Menjadi ibu perlu usaha ekstra untuk terus belajar dan menimba ilmu. Karena ibu adalah langkah awal membangun peradaban.

a. Ah.. Kali ini peernya membuat surat cinta untuk sayang ku (baca : suami). Awal nulis bingung mau nulis apa. Sampai akhirnya lancar menulisnya hingga berderai air mata.
Ternyata harus banyak minta maaf diri ini sama suami 😔

Surat cintaku tertulis dalam 4 halaman di kertas berukuran A5. Lalu ku masukkan ke dalam amplop buatan sendiri ☺️

Ku letakkan surat tersebut dekat di handphonenya. Lalu ku tinggal bermain dengan anakku. Tak lama dibacanya surat tersebut lalu ia menghampiri diriku dan berkata, "ini pasti peer IIP". Gubrak.. "iya, tapi aku nulisnya pake hati sambil nangis pula." Sambil berurai airmata ku menjawabnya.

Ia langsung menghampiri diriku, langsung memeluk dan menghujani wajahku dengan ciuman mesra seraya berkata "i love you". Bahkan sesaat setelah itu, anakku menangis. Suami langsung beranjak untuk menenangkannya. Alhamdulillah, ku bisa melihat matanya berbinar dan wajahnya secerah langit setelah ada pelangi. "Maka Nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?"

b.hihihi.. Harus kembali menuliskan tentang anak. Anakku bernama Nazhiif Atya Abdurrahman, saat ku mengerjakan peer ini tepat h-5 menuju hari lahirnya. InsyaaAllah tanggal 7 juni nanti ia berumur 1 tahun. Bayi yang akan memasuki usia balita.

Alhamdulillah, sesuai pengamatanku sebagai ibunya (mungkin tidak obyektif). Ia anak yang cerdas, suka penasaran dengan hal-hal yang baru dilihatnya. Ia suka bermain, dna ia juga mudah bosan. Nah karena ia mudah bosan itu membuat dia kreatif bermain dengan apa yang ada disekelilingnya. Seperti bermain dengan name tag tanda panitia umminya 😅

Ia anak yang tidak mudah menyerah. Selama ia belum berhasil, ia akan terus berusaha melakukannya. Ia suka bercanda, ia sangat suka berceloteh. Sepertinya ummi harus bersiap ketika ia bisa bicara. ☺️

Karena ia masih bayi yang beranjak menjadi balita, insyaaAllah ia akan terus tumbuh dan berkembang dengan potensi yang Allah berikan. Tugas ummi sama ayah adalah bersyukur dan bantu nazhiif mengembangkan potensinya.

Calon adiknya masih diperut, berusia 5,5 bulan. Semoga sehat hingga lahiran nanti. Aamiin

c. Aku dilahirkan dalam keluarga arab yang kental aturannya dengan banyak larangan, terutama untuk anak perempuan. Dulu suka merasa marah kenapa kami dibedakan. Tapi setelah kedua orangtua ku tiada. Justru terasa sekali manfaat dari aturan yang mereka terapkan untuk kami.

Ku menyadari ternyata didikan mereka adalah untuk menyiapkan ku menjadi wanita yang kuat, yang mandiri dan tidak takut dengan kehidupan yang penuh dengan intrik.

Menjadikan ku seorang yang sabar menjalani hidup yang ditakdirkan oleh Allah.

Ketika ku menjalani kehidupan pernikahan, memasuki tahun pertama ku menyadari bahwa keberadaan diri ini menjadi pendamping suamiku adalah untuk menguatkannya menjalani amanah sebagai seorang suami.

Memasuki tahun kedua pernikahan, kami pernah bertengkar hebat. Disini juga ku menyadari mengapa Allah menciptakan aku menjadi kuat melalui didikan orangtua ku, karena agar ku tidak menyerah ditengah jalan karena badai ini.

Alhamdulillah ala kullihal. Diri ini yang mudah memaafkan, tidak suka menyimpan dendam serta sabar adalah modal menjalani bahtera rumah tangga.

Bahkan saat ini ku juga sedang belajar kembali arti sabar, karena aku sedang menemani pertumbuhan dan perkembangan bayiku.

d. Tantangan yang saya hadapi disekeliling saya saat ini adalah untuk terus bersilaturahmi dengan keluarga besar orangtua juga mertua. Karena orangtua ku sudah tiada. Sehingga membutuhkan waktu dan kemauan ekstra untuk menjaga silaturahmi ini.

Juga menjadi tantangan tersendiri untuk tetap bisa berkontribusi untuk agama ku meski itu kecil. Ah, mungkin tidak layak disebut kontribusi untuk dakwah. Masih terlalu hina rasanya diri ini.

Kami (aku dan suami), alhamdulillah tergabung dalam komunitas yang sama. Komunitas yang memiliki tag line "berbagi hidangan dari Ar-Rahman". Jadi tugas utama komunitas ini adalah berbagi makanan terutama dibulan ramadhan seperti ini berbagi takjil dititik-titik kemacetan.

Nah rasa berbagi ini yang tidak bisa ku gambarkan dengan kata-kata. Tapi insyaaAllah rasa ini menjadi semangat kami untuk terus berbagi dengan sesama. Apapun objeknya, komunitasnya dan dimanapun kami berada. Semoga Allah meridhoi, aamiin.

Tugas ini dikerjakan dengan seksama dan dituliskan oleh

Miraa Nihlaa Hilaby

No comments:

Post a Comment

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...